Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk nabi. Hai orang-orang yang beriman ber-sholawat-lah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya (Q.33 Al-Ahzab :56)

Akan Sholawat

Assalaamu Alaikum Wr. Wb

Alhamdulilahirabbilalamin Segala puji dan Syukur kehadirat Allah SWT sholawat dan salam semoa tercurah bagi nabi besar kita Muhammad SAW

ARTI SHOLAWAT

SHALAWAT bentuk jamak dari kata salla atau salat yang berarti: doa, keberkahan, kemuliaan, kesejahteraan, dan ibadah.

Arti bershalawat dapat dilihat dari pelakunya. Jika shalawat itu datangnya dari Allah Swt. berarti memberi rahmat kepada makhluk. Shalawat dari malaikat berarti memberikan ampunan. Sedangkan shalawat dari orang-orang mukmin berarti suatu doa agar Allah Swt. memberi rahmat dan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad Saw. dan keluarganya.

Shalawat juga berarti doa, baik untuk diri sendiri, orang banyak atau kepentingan bersama. Sedangkan shalawat sebagai ibadah ialah pernyataan hamba atas ketundukannya kepada Allah Swt., serta mengharapkan pahala dari-Nya, sebagaimana yang dijanjikan Nabi Muhammad Saw., bahwa orang yang bershalawat kepadanya akan mendapat pahala yang besar, baik shalawat itu dalam bentuk tulisan maupun lisan (ucapan).

DALIL SHALAWAT

Dalam Firman-Nya: Sesungguhnya Allah dan para MalaikatNya senantiasa bershalawat kepada Nabi.
Wahai orang-orang beriman bershalawatlah kepada Nabi dan mohonkan salam baginya. (QS. 33: 56)

Suatu hari Rasulullah SAW, datang dengan wajah tampak berseri-seri, dan
bersabda: Malaikat Jibril datang kepadaku sambil berkata, Sangat menyenangkan untuk engkau ketahui wahai Muhammad, bahwa untuk satu shalawat dari seseorang umatmu akan kuimbangi dengan sepuluh doa baginya. Dan sepuluh salam bagiku akan kubalas dengan sepuluh salam baginya. (HR.an-Nasai)

Sabda Rasulullah SAW: Kalau orang bershalawat kepadaku, maka malaikat juga akan mendoakan keselamatan yang sama baginya, untuk itu hendaknya dilakukan, meski sedikit atau banyak. (HR. Ibnu Majah dan Thabrani).Sabda Nabi SAW, Manusia yang paling uatama bagiku adalah yang paling banyak shalawatnya. (HR. at-Tirmidzi)

Sabda Rasulullah SAW: Kalau orang bershalawat kepadaku, maka malaikat juga akan mendoakan keselamatan yang sama baginya, untuk itu hendaknya dilakukan, meski sedikit atau banyak. (HR. Ibnu Majah dan Thabrani).Sabda Nabi SAW, Manusia yang paling uatama bagiku adalah yang paling banyak shalawatnya. (HR. at-Tirmidzi)

Sabdanya, Sesungguhnya di bumi ada malaikat yang berkeliling dengan tujuan menyampaikan shalawat umatku kepadaku. (HR. an-Nasai)

Sabdanya, Tak seorang pun yang bershalawat kepadaku melainkan Allah mengembalikan ke ruhku, sehingga aku menjawab salam kepadanya. (HR. Abu
Dawud).

.Sabda Nabi SAW, Manusia yang paling uatama bagiku adalah yang paling banyak shalawatnya. (HR. at-Tirmidzi)


PENTINGNYA BERSHOLAWAT;

Shalawat merupakan perintah dari Allah secara langsung, firman Allah :

Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi; wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu kepadanya dan ucapkan salam kepadanya. (Al-Ahzab/33: 56)

Sabda Rasulullah SAW : Bershalawatlah kamu kepadaku, karena shalawatmu itu menjadi zakat penghening jiwa pembersih dosa) untukmu. (H.R. Ibnu Murdaweh, Al-Jami)

Sudah jelas bahwa shalawat merupakan bagian dari iman yang bernilai ibadah. Shalawat memiliki fadilah yang sangat besar, bahkan didalam adab berdoapun kita harus mengawali dan mengakhiri dengan shalawat.

Dalam suatu keterangan dijelaskan bahwa Sepelit-pelitnya orang pelit, adalah orang yang ketika mendengar Shalawat dan Salam untuk Nabi Muhammad diucapkan, dia tidak menjawabnya. Keterangan yang lain bahwa Tidak berkah apabila dalam suatu pertemuan/majlis tidak diawali dengan memuji Allah dan bershalawat terhadap Rasulullah SAW

MUKJIZAT SHOLAWAT

jaman dahulu HASAN BASHORI seorang ulama besar hendak menunaikan ibadah haji ke tanah Mekkah kemudian beliau berangkat menuju kesana dengan berjalan kaki. pada suatu sore beliau hendak beristirahat dan hendak melakukan sholat, beliau menemui sebuah rumah yang penghuninya adalah seorang nenek tua yang taat beribadah.
kemudia HASAN BASHORI meminta izin kepada nenk tersebut untuk menginap dan melakukan sholat karena keadaan diluar yang berupa gurun yang panas dan tidak ada tempat berteduh, setelah diprsilakan beliau hendak berwudu untk kemudian sholat Fardlu lalu beliau bertanya kepada nenek tersebut dimana biasa nenek mengambil wudlu.. lalu dipersilakan di sumur belakang rumah nenek tersebut maka HASAN BASHORI pun mendatanginya tapi apa yang terjadi ternyata disumur tersebut dalam sekali tetapi anehnya tak ada ember untuk mengambil air yang ada didalam sumur. maka beliaupun kembali ke nenek tersebut dimana embernya.. tapi jawab sinenek tidak ada ember. lalu bagaimana nenek berwudlu tanya HASAN. O itu dilakukan tanpa menggunakan ember hanya dicauk menggunkan tangan saja
HASAN BASHORI sebagai ulama besar yang tahu banyak berbagai ilmu terperanjat karena dia merasa ada yang tidak beres akan nenek tersebut. mungkin saja nenek ilmu tersebut memliki ilmu yang dia tidak memilikinya. apakah mungkin nenek tersebut memiliki karomah tertentu sehingga air mungkin bisa naik keatas? tanyanya dalam hati..
dari pada memikirkan yang tidak-tidak maka HASAN BASHORI pun memohon kepada nenek bagaimana caranya supaya ia dapat berwudu dan segera sholat krena waktu sudah hampir maghrib. maka sang nenek pun bersedia membantu..
ketika sudah tiba di bibir sumur yang dalam tersebut maka nenek menepuk pingir sumur tsb sambil berucap UTHLU YA MAAA tiba-tiba air didalam sumur tersbut memuncrat keluar dengan derasnya.. setelah itu nenk tersebut mempersilakan kepada HASAN untuk segera berwudlu dan lain sebagainya..

selesai berwudlu dan sholat HASAN BASHORI malah mengurungkan niatnya untuk pergi haji ke baitullah ia akan menimba karomah ke nenek tersebut. dan ia yakin karomah tersebut bukanlah dari SYETAN melainkan dari ALLOH SWT. tapi ternyata nenek tersebut tidak mau memberikan ilmunya kepada HASAN. kemudian dengan sungguh-sungguhnya maka HASAN tinggal dirumah tersebut untuk menuntut ilmu. karena melihat keseriusan dari HASAN maka sang nenek tersebut akhirnya luluh juga.

akhirnya nenek tersebut memberikan juga ilmu yang dimaksud. diberikanlah beliau sebuah amalan, amalan tsb tidak lain adalah kumpulan DALAAIL AL-KHOIROT (sebuah buku kumpulan sholawat yang dibaca perhari berbeda-beda). akhirnya di IJAZAHkanlah DALAAIL tersebut.

akhirnya beliau melanjutkan perjalanan ke baitullah (karena menuntut ilmunya hanya sebentar) ketika diprjalanan beliau menemukan seseorang yang tiba-tiba jatuh dari sebuah dataran yang tinggi. beliau lalu dengan suara lantang berkata BERHENTI !! lalu dengan izin ALLAH orang tersebutpun berhenti diantara bumi dan langit.

itulah hikmah dari DALAIL dan SHOLAWAT, begitu hebatnya kekuatan yang ada didalamnya sampai-sampai belum diamalkan hanya baru di IJAZAHKAN saja sudah mampu sedemikian.

MUKJIZAT SHOLAWAT 2

Tentang shalawat dapat membuat wajah dan hati bersinar, Ibnul Jawzi mengutip berita yang disampaikan oleh Abdul Wahid bin Zayd.

Abdul Wahid bin Zayd bercerita, Suatu kali aku keluar rumah menuju Baytullah al-Haram untuk melaksanakan haji. Di tengah jalan aku ditemani oleh seseorang yang seakan-akan tidak mau berdiri dan duduk, tidak mau datang dan pergi, tidak mau makan dan minum, tidak mau tidur, kecuali ia banyak membaca shalawat kepada Nabi. Lalu aku bertanya kepadanya mengapa ia banyak membaca shalawat.

Ia menjawab, Aku akan menceritakan kepadamu sebuah kisah ajaib. Suatu hari aku pergi menuju Mekkah bersama ayahku. Dalam perjalanan, kami singgah di suatu kampung. Pada saat itulah, aku tertidur. Dalam tidurku aku mendengar suara yang berkata kepadaku, Wahai Fulan, bangunlah. Sesungguhnya Allah sudah mematikan ayahmu dalam keadaan wajahnya hitam legam. Seketika itu juga aku terbangun, dan aku lihat ayahku sedang berbaring dalam keadaan tertutup wajahnya. Lalu aku singkap kain yang menutupi wajah ayahku, dan aku dapatkan ayahku sudah meninggal dan wajahnya hitam legam. Aku begitu sedih dengan kejadian itu, sehingga aku kembali tertidur. Pada saat tidur itu, aku bermimpi melihat 4 malaikat yang berwajah hitam di dekat kepala ayahku, dan 4 malaikat berwajah hitam di dekat kaki ayahku. Di tangan malaikat-malaikat tersebut ada tongkat-besi yang diambil dari neraka untuk menyiksa ayahku. Pada saat aku memperhatikan apa yang akan dilakukan malaikat-malaikat tersebut kepada ayahku, maka datanglah seorang laki-laki yang dari wajahnya memancar cahaya.

Laki-laki itu mendatangi para malaikat tersebut sambil berkata, Tinggalkan dia. Maka malaikat-malaikat tersebut meninggalkan ayahku sampai aku tidak lagi melihat 4 malaikat itu. Lalu laki-laki itu mendatangi ayahku dan mengusap wajah ayahku dengan tangannya. Maka, wajah ayahku menjadi sangat putih, melebihi putihnya salju, dan wajah ayahku menjadi bersinar.

Lalu laki-laki itu mendatangiku dan berkata, Allah sudah memutihkan wajah ayahmu dan menghilangkan hitam dari wajahnya.

Aku bertanya kepadanya, Siapakah engkau? Semoga Allah membalas perbuatanmu dengan kebaikan.

Laki-laki itu berkata, Aku adalah Muhammad Rasulullah. Aku berkata kepadanya, Wahai Rasulullah, apa sebabnya engkau mendatangi ayahku?

Rasulullah menjawab, Semasa hidupnya, ayahmu memang sering melakukan kesalahan. Meskipun demikian, ayahmu banyak membaca shalawat kepadaku. Ketika ia sedang dicabut nyawanya, ia minta tolong kepada Allah dengan perantaraanku. Aku adalah penolong bagi siapa saja yang banyak membaca shalawat kepadaku.

Setelah itu, aku terbangun dari tidurku. Lalu aku membuka kain yang menutup wajah ayahku, dan aku lihat wajah ayahku menjadi putih. Aku segera mengurus kematiannya dan menguburkannya. Sejak saat itu, aku tidak pernah lepas dari membaca shalawat kepada Nabi.

Mengomentari kisah tersebut, Ibnul Jawzi berkata, Kalau shalawat dapat membuat wajah bersinar di saat mati, maka lebih layak lagi kalau shalawat juga dapat membuat hati menjadi bersinar ketika masih hidup. Atas dasar itulah, Allah menjadikan pribadi Rasulullah sebagai sinar. Allah menamai diri Rasulullah sebagai pelita yang menyinari (sirajan muniran).

TENTANG SHOLAWAT

Allah Swt berfirman, Ada. Dia seorang nabi dari keturunanmu yang lebih mulia di samping-Ku. Dan jika tidak karena dia, Aku tidak menciptakan langit, bumi, surga dan neraka.

Itu sepenggal dialog antara Nabi Adam dengan Allah Swt., ketika Allah SWT menciptakan Nabi Adam setelah membukakan penglihatan matanya, pada saat itu Nabi Adam memandang Arasy dan melihat tulisan Muhammad.

Maka setelah bersujud, Nabi Adam berkata, Duhai Tuhanku, adakah orang yang lebih mulia di samping-Mu selain aku?

Lalu, Allah menciptakan Siti Hawa dari tulang rusuk Nabi Adam a.s. Nabi Adam mengarahkan pandangannya ke atas dan terlihatlah olehnya satu makhluk Allah yang lain dari dirinya. Ia seorang wanita cantik jelita yang karenya Allah SWT memberikan rasa syahwat kepada Nabi Adam. Sujudlah Nabi Adam kepada Allah, dan bertanya,

Duhai Tuhanku, siapakah gerangan ini?

Allah berfirman,Itu Hawa,

Nikahkanlah aku, ya Allah, dengan dia, pinta Nabi Adam.

Beranikah engkau membayar mas kimpoinya? Allah swt., bertanya.

Berapakah mas kimpoinya? tanya Nabi Adam.

Mas kimpoinya, engkau membaca shalawat kepada yang mempunyai nama Muhammad Saw sepuluh kali.

Jika kulakukan itu, apakah Tuhanku telah mengawinkan dia dengan aku?

Benar demikian.

Kemudian Nabi Adam membaca shalawat sepuluh kali kepada Nabi Muhammad SAW.
Ada qaul (pendapat) yang lain berpendapat bahwa Nabi Adam membaca shalawat sebanyak 100 kali dalam satu tarikan napas.

Saat baru sampai tujuh puluh bacaan shalawat, napas Nabi Adam terputus.

Lalu Allah SWT berfirman, Tidak apa-apa, Wahai Adam. Shalawat yang sudah engkau baca itu sebagai awal mahar. Dan sisanya itu menjadi tanggunganmu.

Oleh sebagiam kalangan ulama, kisah ini dijadijan salah satu referensi tentang pembayaran mahar bagi calon suami kepada calon istrinya, yang dilaksanakan secara diangsur, tidak kontan sekaligus.


TENTANG SHOLAWAT 2

Bait qasidah yang disusun oleh seorang ulama ahlil bait disudahi di mana Junjungan Nabi disebut sebagai "man kallamahul ghazalah" yakni orang yang kijang berkata-kata dengannya. Mukjizat Junjungan s.a.w. sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Abu Nu`aim dalam kitabnya "al-Hilyah", diceritakan bahawa seorang lelaki lalu di hadapan Junjungan s.a.w. dengan membawa seekor kijang yang telah ditangkapnya. Allah yang Maha Berkuasa telah menjadikan kijang tersebut apabila melihat Junjungan s.a.w. terus berkata-kata dengan baginda, katanya: "Wahai Pesuruh Allah, sesungguhnya aku ada beberapa ekor anak yang masih menyusu, dan sekarang ini aku sudah ditangkap, sedangkan mereka sedang kelaparan. Oleh itu, harap perintahkan orang ini melepaskan aku supaya aku dapat pergi menyusukan anak-anakku itu, dan sesudah itu aku akan balik semula ke mari." Bersabda Junjungan s.a.w.: "Bagaimana halnya kalau engkau tak balik ke mari lagi ?" Jawab si kijang: "Kalau aku tidak balik ke mari, nanti Allah ta`ala akan melaknatkan aku sebagaimana Dia melaknat orang yang tidak mengucapkan sholawat kepadamu apabila disebut namamu di sisinya." Lalu Junjungan s.a.w. pun bersabda kepada orang yang menangkap kijang itu: "Lepaskanlah kijang ini buat sementara, dan aku jadi penjamin baginya." Kijang itupun dilepaskan, dan kemudian ia kembali semula ke situ. Melihat mukjizat ini, maka si penangkap kijang tersebut terus membebaskan kijang itu agar ia kembali kepada anak-anaknya. Maka turunlah Jibril a.s. seraya berkata kepada Junjungan s.a.w.: "Wahai Muhammad, Allah mengucapkan salam kepadamu dan Dia berfirman: "Demi kemuliaanKu dan kehormatanKu, sesungguhnya aku lebih kasihankan umat Muhammad daripada kijang itu kasihankan anak-anaknya, dan Aku akan kembalikan mereka kepada mu sebagaimana kembalinya kijang itu."
Inilah antara mukjizat Junjungan s.a.w., binatang liar berbicara dengan menepati janji yang telah diberikan kepada Junjungan s.a.w. Tidakkah kita merasa malu, mengaku umat baginda tetapi engkar terhadap ajaran baginda serta tidak merasa rindu terhadap baginda dan kurang mengingati baginda.


MELUPAKAN SHOLAWAT

sallam mendengar seorang laki-laki berdoa dalam sholatnya, tetapi tidak bersholawat utk nabi sollallohu alaihi wa sallam, maka beliau bersabda: Orang ini tergesa-gesa Lalu beliau memanggil orang tersebut & bersabda kepadanya & kepada yg lainnya:


Bila salah seorang di antara kalian sholat (berdoa) maka hendaklah ia memulainya dgn pujian & sanjungan kepada Allah lalu bersholawat utk nabi, kemudian berdoa setelah itu dgn apa saja yg ia inginkan. [H.R. Abu Daud, Tirmidzi, Ahmad & Hakim]

Dalam salah satu hadits disebutkan:

Doa itu terhalangi, hingga orang yg berdoa itu bersholawat utk nabi sollallohu alaihi wa sallam. [H.R. Thabarani]

Celakalah seseorang yg namaku disebutkan di sisinya lalu ia tidak bersholawat untukku. [H.R. Tirmidzi & Hakim]


WAKTU YANG TEPAT

Memperbanyak sholawat untuknya pd hari Jumatari Aus bin Aus berkata: Rasulullah sollallohu alaihi wa sallam bersabda:

Sesungguhnya di antara hari-hari yg paling afdhal adl hari Jumat, maka perbanyaklah sholawat untukku pd hari itu, karena sholawat kalian akan sampai kepadaku [H. R. Abu Daud, Ahmad & Hakim]


sebaiknya sholawat dibaca saat sebelum doa dan sesudah doa apalagi di baca di hari terntentu sperti jumat ,allah akan mengabulkan permintaan nya seperti halilintar menyambar


Dasar mengamalkan atau membaca Sholawat kepada Kanjeng Nabi Muhammad shollaallohu alaihi wasallam adalah firman Allah dalam Surat Ahzab Ayat 56 artinya kurang lebih :

Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-NYA membaca shalawat kepada Nabi (SAW); wahai orang-orang yang beriman bacalah sholawat dan sampaikan salam sebaik-baiknya kepada-Nya (Nabi SAW)."

Keterangan :

Sholawat dari Allah SWT kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW berupa penambahan rohmat dan kemulyaan (rohmat takdhim), sedangkan yang kepada selainnya Kanjeng Nabi Muhammad SAW. berupa rohmat dan maghfiroh (kasih sayang dan ampunan). Adapun sholawatnya para Malaikat yang kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW, berupa permohonan rohmat dan kemulyaan kepada Allah bagi Kanjeng Nabi SAW, dan yang kepada selain Kanjeng Nabi Muhammad SAW berupa permohonan rohmat dan maghfiroh.



"Sesungguhnya Allah SWT dan Para Malaikatnya menghormati dengan shalawat kepada Nabi, wahai orang-orang yng beriman bacalah oleh kalian sholawat

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk nabi. Hai orang-orang yang beriman ber-sholawat-lah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya (Q.33 Al-Ahzab :56)

Selawat atau Shalawat (bahasa Arab: صلوات) adalah bentuk jamak dari kata salat yang berarti doa atau seruan kepada Allah. Membaca selawat untuk Nabi, memiliki maksud mendoakan atau memohonkan berkah kepada Allah swt untuk Nabi dengan ucapan, pernyataan serta pengharapan, semoga beliau (Nabi) sejahtera (beruntung, tak kurang suatu apapun, keadaannya tetap baik dan sehat).

Salam berarti damai, sejahtera, aman sentosa dan selamat. Jadi saat seorang muslim membaca selawat untuk Nabi, dimaksudkan mendoakan beliau semoga tetap damai, sejahtera, aman sentosa dan selalu mendapatkan keselamatan.

Membaca Shalawat untuk Nabi
A. Membaca Shalawat harus disertai dengan niat dan dengan sikap hormat kepada Nabi. Orang yang membaca shalawat untuk Nabi hendaknya disertai dengan niat dan didasari rasa cinta kepada beliau dengan tujuan untuk memuliakan dan menghormati beliau. Dalam penjelasan hadits (akhbar al-hadits) disebutkan bahwa apabila seseorang membaca shalawat tidak disertai dengan niat dan perasaan hormat kepada Nabi, maka timbangannya tidak lebih berat ketimbang selembar sayap. Nabi saw bersabda : "Sesungguhnya sahnya amal itu tergantung niatnya".

Ada tiga perkara yang timbangannya tidak lebih berat dari pada selembar sayap, yaitu :

Shalat yang tidak disertai dengan tunduk dan khusyuk.
Dzikir dengan tidak sadar. Allah Swt tidak akan menerima amal orang yang hatinya tidak sadar.
Membaca Shalawat untuk Nabi Muhammad saw. tidak disertai dengan niat dan rasa hormat.
Nabi saw. bersabda : "Dan kalau kamu membaca shalawat, maka bacalah dengan penuh penghormatan untuk ku."

B. Membaca shalawat untuk mencintai dan memuliakan Nabi saw. Siti Aisyah ra. berkata : "Barangsiapa cinta kepada Allah Ta'ala, maka dia banyak menyebutnya dan buahnya ialah Allah akan mengingat dia, juga memberi rahmat dan ampunan kepadanya, serta memasukannya ke surga bersama para Nabi dan para wali. Dan Allah memberi kehormatan pula kepadanya dengan melihat keindahan-Nya. Dan barang siapa cinta kepada Nabi saw., maka hendaklah ia banyak membaca shalawat untuk Nabi saw., dan buahnya ialah ia akan mendapat syafaat dan akan bersama beliau di surga."

Selanjutnya Nabi saw., bersabda : Barang siapa membaca shalawat untuk ku karena memuliakanku, maka Allah Ta'ala menciptakan dari kalimat (shalawat) itu satu malaikat yang mempunyai dua sayap, yang satu di timur dan satunya lagi di barat. Sedangkan kedua kakinya di bawah bumi sedangkan lehernya memanjang sampai ke Arary. Allah Ta'ala berfirman kepadanya :"Bacalah shalawat untuk hamba-Ku, sebagaimana dia telah membaca shalawat untuk Nabi-Ku. Maka Malaikat pun membaca shalawat untuknya sampai Hari Kiamat."

Mengucap Salam Kepada Nabi
a. Allah SWT memberi salam kepada setiap orang yang memberi salam kepada Nabi saw., sebagaimana beliau bersabda : “Saya berjumpa Jibril, maka dia berkata : ‘Sesungguhnya saya memberi kabar gembira kepadamu bahw sesungguhnya Allah Ta’ala telah berfirman: ‘Barangsiapa memberi salam kepadamu, maka Aku memberi salam kepadanya dan barang siapa membaca shalawat untukmu, maka Aku membaca shalawat untuknya’.”

b. Mengucap salam kepada Nabi saw., lebih utama dari pada memerdekakan budak. Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a. berkata : “Membaca shalawat untuk Nabi itu bisa menghapuskan dosa-dosa, seperti air dingin memadamkan api, dan salam kepada Nabi itu lebih utama dari pada memerdekakan budak”. NAbi saw., bersabda : “Barangsiapa membaca shalawat untuk ku satu kali, maka dia menjadi tidak berdosa walaupun sebesar atom dan biji sawi.”

c.Yang membaca salam untuk Nabi 100 kali setiap hari, akan dikabulkan oleh Allah 100 hajat. 30 diberikan di dunia dan 70 diberikan di akherat. NAbi saw bersabda : “Sesungguhnya Allah Ta’ala mempunyai tujuh puluh malaikat yang selalu berjalan di muka bumi serta menyampaikan kepadaku salam dari umat ku. MAka, apabila ada seseorang dari umatku membaca shalawat untuk ku seratus kali dalam sehari, maka Allah Ta’ala akan akan mengabulkan seratus macam hajatnya, tujuh puluh diberikan diakherat dan tiga puluh di dunia.”

Shalawat "Tafrijiyah"
Shalawat "Munjiyah"
Shalawat "Badawiyah"
Shalawat "Nurul Anwar"
Shalawat Mohon syafaat di Hari Kiamat
Shalawat Agar diperkenankan berziarah ke Makam Rasulullah saw.
Shalawat Agar diperkenankan berziarah ke Baitul Haram
Shalawat "Al-Fatih"
Shalawat "Sa'adatud-Darain"
Shalawat memohon panjang umur dan mendapat rezeki
Shalawat "Ra'ufurahhim
Shalawat "Al-Wahiditsani"
Shalawat "Alfiyyah"
Shalawat "Al-Qadril 'Azhim"
Shalawat "Al-Qurasyi"
Shalawat "An-Nabiyyul Ummi"
Shalawat "Adz-Dzatiyyah"
Shalawat untuk memperoleh rasa aman dari segala hal yang menakutkan
Shalawat "Al-Faraji"
Shalawat "Thibbul Qulub"
Shalawat "Ahmad Shibagh"
Shalawat "Ar-Rizqi"
Shalawat "Kunuzul Asrar"
Shalawat Ibnu Mas'ud
Shalawat untuk memperoleh Kegembiraan sepanjang masa
Shalawat Ighatsah
Shalawat untuk menghilangkan kelupaan
Shalawat untuk cepat memahami suatu ilmu
Shalawat untuk mencapai yang diinginkan dan menutup Aib
Shalawat "Badar" (Badriyah)